Pongo abelii
|
Orangutan Sumatra (Pongo abelii) adalah spesies orangutan terlangka. Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra, sebuah pulau yang terletak di Indonesia. Mereka lebih kecil daripada orangutan Kalimantan. Orangutan Sumatra memiliki tinggi sekitar 4.6 kaki dan berat 200 pon. Betina lebih kecil, dengan tinggi 3 kaki dan berat 100 pon.
Perilaku
Dibandingkan Orangutan
Kalimantan, orangutan Sumatra lebih menyukai pakan buah-buahan dan terutama
juga serangga. Buah yang disukai termasuk buah beringin dan nangka.
Mereka juga makan telur burung dan vertebrata kecil. Orangutan Sumatra
lebih singkat dalam makan di batang dalam suatu pohon.

NHNZ memfilemkan
orangutan Sumatra untuk acaranya Wild Asia: In the Realm of the Red Ape;
acara itu mempertunjukkan salah satu orangutan menggunakan peralatan sederhana,
ranting, untuk menjangkau makanan dari tempat yang sulit. Ada juga serangkaian
gambar seekor binatang menggunakan daun besar sebagai payung saat terjadi hujan
badai tropis
Orangutan Sumatra juga lebih suka
diam di pohon daripada sepupunya dari Kalimantan; hal ini mungkin karena adanya
pemangsa seperti harimau Sumatra. Mereka
bergerak dari pohon ke pohon bergelantungan menggunakan lengannya.
Daur hidup
Orangutan Sumatra lebih sosial
daripada orangutan Kalimantan. Orangutan-orangutan ini berkumpul untuk makan sejumlah
besar buah di pohon beringin. Akan tetapi, orangutan jantan dewasa umumnya
menghindari kontak dengan jantan dewasa lain. Pemerkosaan umum terjadi di
antara orangutan. Jantan sub-dewasa akan mencoba kawin dengan betina manapun,
meskipun mungkin mereka gagal menghamilinya karena betina dewasa dengan mudah
menolaknya. Orangutan betina dewasa lebih memilih kawin dengan jantan dewasa

Status

Survei baru-baru ini tahun 2004
memperkirakan ada sekitar 7.300 ekor orangutan Sumatra yang masih hidup di alam
liar. Beberapa di antaranya dilindungi di lima daerah di Taman Nasional Gunung
Leuser dan lainnya hidup di daerah yang tidak terlindungi: blok Aceh barat laut
dan timur laut, sungai Batang Toru Barat, Sarulla Timur dan Sidiangkat. Program
pembiakan telah dibuat di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di
provinsi Jambi dan Riau dan menghasilkan populasi orangutan
Sumatra yang baru.
Di kurungan, ada lebih banyak kebun binatang dan taman satwa di luar habitat alami yang
tertarik pada orangutan secara umum. Orangutan Sumatra tertua adalah Ah Meng yang lahir pada tahun 1960. Nonja, yang dianggap
yang tertua di kandang atau di alam saat kematiannya, mati di Miami Metro Zoo pada
umur 55.
0 komentar:
Posting Komentar